Robot terbaru - Para peneliti Rusia menyajikan produksi robot militer terbaru mereka: Sebuah robot militer yang mampu menjelajah dan mencari ranjau. Namun sebelum digunakan oleh Angkatan Darat, kreasi ini harus disetujui oleh Departemen Pertahanan. Robot-robot belum turun langsung ke medan perang, namun para ahli militer berharap dalam waktu dekat robot ini akan di ikut sertakan dalam peperangan sehingga fungsi manusia dalam peperangan dapat tergantikan oleh robot dan mesin.
"Saya tidak bisa memastikan apakah robot ini akan digunakan oleh Angkatan Darat kita. Tapi semua berharap demikian. Dan pengembangan robot ini akan lebih baik dan lebih modern, "kata Ilya Lavérichev, kepala kualitas layanan laboratorium robotika di Universitas Teknologi, Bauman Moskow.
Ilmu pengetahuan telah menemukan dan mengembangkan robot dari berbagai bentuk dan ukuran, untuk keperluan perdamaian dan perang. Robotika sebagai bagian penting dari kehidupan sipil, namun peran militernya yang mendapat momentum, para ahli mengatakan. Lebih lanjut, dengan tugas-tugas dimana robot mampu melakukannya di medan perang sehingga menghemat nyawa tentara manusia, robot memiliki potensi besar dalam memerangi terorisme dan dalam situasi darurat seperti kecelakaan.
Ilmu pengetahuan telah menemukan dan mengembangkan robot dari berbagai bentuk dan ukuran, untuk keperluan perdamaian dan perang. Robotika sebagai bagian penting dari kehidupan sipil, namun peran militernya yang mendapat momentum, para ahli mengatakan. Lebih lanjut, dengan tugas-tugas dimana robot mampu melakukannya di medan perang sehingga menghemat nyawa tentara manusia, robot memiliki potensi besar dalam memerangi terorisme dan dalam situasi darurat seperti kecelakaan.
Saat ini, sekelompok peneliti dari Universitas Bauman bekerja bagi Rusia untuk mendapatkan supremasi dalam penggunaan robot. Dengan penemuan baru dari tentara yg mengerjakan bangunan dan penjelajah militer, dari hasil laboratorium ini menunjukkan bahwa perkembangan robotika meningkatkan kwalitas rusia di bidang robotika setiap tahun dan dapat bersaing dengan AS satu-satunya negara yang telah digunakan robot dalam pertempuran nyata.
robot di laboratorium ini terus dikreasikan dari robot yang mereka buat sebelumnya, termasuk penciptaan robot MRK-27-BT, termasuk dua peluncur roket di lengan (Shmel), dua peluncur granat, senapan mesin dengan kemampuan menembakkan hingga 100 peluru permenit dan dapat melemparkan granat dengan jangkauan maksimum 500 meter.